Selamat Datang Di Blog Ayu

Pages - Menu

Selamat Membaca

Minggu, 24 Februari 2013

Pustakawan...What is it?



Pustakawan???
Apa itu pustakawan ya? Apa pekerjaannya? Ngapain aja? Terus kerjanya dimana? Mungkin itu yang akan mereka tanyakan kepada ku jika tahu aku kuliah di jurusan Library and Information Science atau Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Dan ditambah lagi jika ku mengatakan ingin menjadi dosen dan pustakawan, kalau dosen aku sangat yakin tentu sudah banyak yang mengerti. Namun, untuk pustakawan apakah juga demikian? Padahal keduanya itu sama-sama profesi yang sangat mulia, sama-sama membagikan informasi, pengetahuan justru lebih menantang menjadi pustakawan kali ya, Why? YEAH..of course, you know what guys...tanpa pustakawan kalian tidak mungkin pandai seperti sekarang ini, karena walaupun kalian bilang mana mungkin, GA LAH kami bisa kok belajar, kami pandai, cerdas tanpa yang disebut “pustakawan”. Eiitss jangan salah, pustakawan ada karena ada perpustakaan. Contohnya saja kalian ke perpustakaan ingin menemukan suatu buku, namun belum mengetahui secara detail daftar bibliografinya aku tak yakin kalian menemukannya sendiri dengan tanda kutip jika kalian berada di sebuah perpustakaan besar penuh dengan buku tanpa ada alat bantu pencarian apapun. Bagaimana? Siapa yang bakal anda cari? Pustakawan bukan? Apakah demikian yang kalian alami? Apakah sudah bisa menggambarkan pustakawan itu apa, pekerjaannya apa dan dimana kerjanya. Kalau belum kalian bener-bener jadul and ga gaul. Heee, sorry sobatku...

Oia bukannya mau melarang cuma mencoba saling mengingatkan aja, bahwa seseorang yang disebut pustakawan itu yang backgroundnya Teknik Sosial Budaya alias Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Melestarikan kebudayaan dan mensosialisakan kepada banyak orang, membantu mencerdaskan anak bangsa, memudahkan penemuan kembali informasi. So ga cuma  jaga buku doank sobat!!! JANGAN suudzan ya...MALAH LEBIH DARI ITU mereka (pustakawan) berusaha membantu mencerdaskan bangsa dengan ilmu dan manajemen yang telah mereka miliki. Pusrtakawan selalu mengutamakan 3 hal, yaitu pencarian (seeking), penemuan (searching) dan pemanfaatan (using). Hal itulah yang menjadi titik fokus para pustakawan supaya pengguna bisa puas mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan “ketagihan” untuk kembali lagi ke perpustakaaan.

Pustakawan yang benar-benar pustakawan itu mengerjakan sesuatu, sesuatu itulah yang seharusnya patut diberikan penghargaan. Sesuatu yang tidak hanya sekedar menjaga buku. Pustakawan menyeleksi, mengolah, menyimpan dan mengembangkan informasi sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi dan informasi secara berangsur-angsur menghendaki adanya perubahan dalam pengelolaan perpustakaan. Koleksi tidak lagi dalam bentuk tercetak, namun sudah bergeser pada koleksi non cetak/elektronik, sehingga dalam penanganannya memerlukan sumber daya yang profesional. Demikian pula dalam hal sarana dan prasarana yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik. Kebutuhan fisik meliputi komponen parangkat keras berbasis teknologi informasi, yaitu komponen input, komponen output, komponen pengolah untuk melakukan pengolahan data, dan komponen elektronik digital. Perangkat keras lainnya yang diperlukan adalah jaringan intranet dan internet. Kebutuhan non fisik meliputi perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan untuk kelangsungan aktivitas sistem informasi, program aplikasi komputer, program pengembangan dan program sistem operasi.

Nah, bukan maksud melakukan pembelaan terhadap Profesi Pustakawan. Namun, sedikit menegaskan bahwa pustakawan itu profesi yang tidak mudah tapi ribet. Begitu banyak hal yang dikerjakan oleh pustakawan tetapi tidak banyak yang mengetahui justru menyepelekannya menganggapnya remeh. Pustakawan berupaya untuk mencerdaskan bangsa, berusaha memberikan informasi yang pas, tepat dan mantap .... Ganbate Pustakawan hehehe. Terima kasih sobat bagi yang sudah mau repott baca coretan saya J


2 komentar:

  1. Mantapz,, !!

    Tetap percaya diri dengan apa yang sudah ditulis, dan jangan sungkan untuk selalu mengevaluasi segi bahasa, bobot embahasan dan sisi keindahan text,

    BalasHapus
  2. terima kasih mas Budi Raharjo untuk sarannya, semoga bisa membantu saya dalam mengevaluasi diri khususnya dan tulisan ini pada umumnya :)

    BalasHapus