Pustakawan???
Apa itu pustakawan ya? Apa pekerjaannya? Ngapain aja?
Terus kerjanya dimana? Mungkin itu yang akan mereka tanyakan kepada ku jika
tahu aku kuliah di jurusan Library and Information Science atau Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. Dan ditambah lagi jika ku mengatakan ingin menjadi
dosen dan pustakawan, kalau dosen aku sangat yakin tentu sudah banyak yang
mengerti. Namun, untuk pustakawan apakah juga demikian? Padahal keduanya itu
sama-sama profesi yang sangat mulia, sama-sama membagikan informasi,
pengetahuan justru lebih menantang menjadi pustakawan kali ya, Why? YEAH..of
course, you know what guys...tanpa pustakawan kalian tidak mungkin pandai
seperti sekarang ini, karena walaupun kalian bilang mana mungkin, GA LAH kami
bisa kok belajar, kami pandai, cerdas tanpa yang disebut “pustakawan”. Eiitss jangan
salah, pustakawan ada karena ada perpustakaan. Contohnya saja kalian ke
perpustakaan ingin menemukan suatu buku, namun belum mengetahui secara detail
daftar bibliografinya aku tak yakin kalian menemukannya sendiri dengan tanda
kutip jika kalian berada di sebuah perpustakaan besar penuh dengan buku tanpa
ada alat bantu pencarian apapun. Bagaimana? Siapa yang bakal anda cari?
Pustakawan bukan? Apakah demikian yang kalian alami? Apakah sudah bisa
menggambarkan pustakawan itu apa, pekerjaannya apa dan dimana kerjanya. Kalau
belum kalian bener-bener jadul and ga gaul. Heee, sorry sobatku...
Oia bukannya mau melarang cuma mencoba saling
mengingatkan aja, bahwa seseorang yang disebut pustakawan itu yang
backgroundnya Teknik Sosial Budaya alias Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Melestarikan kebudayaan dan mensosialisakan kepada banyak orang, membantu
mencerdaskan anak bangsa, memudahkan penemuan kembali informasi. So ga
cuma jaga buku doank sobat!!! JANGAN
suudzan ya...MALAH LEBIH DARI ITU mereka (pustakawan) berusaha membantu
mencerdaskan bangsa dengan ilmu dan manajemen yang telah mereka miliki. Pusrtakawan
selalu mengutamakan 3 hal, yaitu pencarian (seeking), penemuan (searching) dan
pemanfaatan (using). Hal itulah yang menjadi titik fokus para pustakawan supaya
pengguna bisa puas mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan “ketagihan” untuk kembali
lagi ke perpustakaaan.
Pustakawan yang benar-benar pustakawan itu
mengerjakan sesuatu, sesuatu itulah yang seharusnya patut diberikan penghargaan.
Sesuatu yang tidak hanya sekedar menjaga buku. Pustakawan menyeleksi, mengolah,
menyimpan dan mengembangkan informasi sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan
memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan
teknologi dan informasi secara berangsur-angsur menghendaki adanya perubahan
dalam pengelolaan perpustakaan. Koleksi tidak lagi dalam bentuk tercetak, namun
sudah bergeser pada koleksi non cetak/elektronik, sehingga dalam penanganannya
memerlukan sumber daya yang profesional. Demikian pula dalam hal sarana dan
prasarana yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik. Kebutuhan
fisik meliputi komponen parangkat keras berbasis teknologi informasi, yaitu
komponen input, komponen output, komponen pengolah untuk melakukan pengolahan
data, dan komponen elektronik digital. Perangkat keras lainnya yang diperlukan
adalah jaringan intranet dan internet. Kebutuhan non fisik meliputi perangkat
lunak mencakup sekumpulan aturan untuk kelangsungan aktivitas sistem informasi,
program aplikasi komputer, program pengembangan dan program sistem operasi.
Nah, bukan
maksud melakukan pembelaan terhadap Profesi Pustakawan. Namun, sedikit menegaskan
bahwa pustakawan itu profesi yang tidak mudah tapi ribet. Begitu banyak hal
yang dikerjakan oleh pustakawan tetapi tidak banyak yang mengetahui justru
menyepelekannya menganggapnya remeh. Pustakawan berupaya untuk mencerdaskan
bangsa, berusaha memberikan informasi yang pas, tepat dan mantap .... Ganbate
Pustakawan hehehe. Terima kasih sobat bagi yang sudah mau repott baca coretan
saya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar